BURUHTINTA.co.id – Pada chapter awal cerita dimulai dua orang parjurit budak Cheon Ryuyeong dan Baek Woonhoe. Dua orang yang berbeda secara ekstrim. Baek sangat ganas dan banyak membantai prajurit musuh, sedangkan Cheon bergerak tanpa senjata dan cenderung hanya sebagai pengamat perang.
Pada akhir suatu medan perang, dimana yang tersisa hidup hanya dua remaja tersebut, cheon berkata bahwa sebaiknya tidak perlu terlalu agresif untuk merebut bukit wilayah musuh, karena kekuatan dan jumlah prajurit bukan penentu kemenangan pada perang kali ini.
Reaksi Baek ketika mendengar strategi itu langsung berniat untuk lapor pada jenderal, walau sudah dilarang karena tidak mungkin pendapat tantara budak akan didengar. Namun baik tetap lapor, dan akhirnya memang tidak didengar.
--- Kelihatannya ini adalah plot utama cerita manhwa Star of Supreme Ruler, yaitu pemimpin busuk dan tidak kompeten lawan pemimpin HERO. ---
Akhir-nya pada sesi perang berikutnya memang kalah total, karena sudah memperkirakan kejadian tersebut maka dua prajurit budak itu mengutamakan strategi menyelamatkan diri. Perbincangan terakhir Baek dan Cheon adalah mengenai bintang merah supreme ruler sebuah pertanda akan muncul penguasa tertinggi. Disimpulkan mareka berdua juga berpeluang mendapatkan itu.
Baca juga: Dinilai melanggar nilai islam, Pemerintah Taliban di Afghanistan melarang perempuan untuk kuliah
Baek langsung bereaksi, akan merebut posisi itu, dan mangajak cheon untuk bergabung dan berjuang Bersama. Namun Cheon menolak karena harus menanggung hidup ibu dan adik perempuannya. Akhirnya mereka berpisah jalan.
Lanjut