BURUHTINTA.co.id - Pada tahun 2023, pemerintah akan mempertahankan program Kartu Prakerja. Namun tahun ini, rencana tersebut telah berubah dan tidak lagi sama dengan tahun-tahun sebelumnya, atau sistem standar. Jadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya segera bisa cair.
Jika sebelumnya skema bantuan semi sosial atau bansos, selanjutnya program Kartu Prakerja 2023 akan lebih difokuskan pada peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja melalui bantuan biaya pelatihan langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan berbagai keterampilan. , reskilling, dan pelatihan upskilling.
Baca juga: Insiden Serupa Rayyan Maroko Terjadi Lagi, Bocah Vietnam Terperosok ke Dalam Lubang Sedalam 35 meter
Senin (3/10/2022), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dalam keterangan tertulisnya, “Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada penguatan kompetensi tenaga kerja.”
Pada rencana program yang telah dikembangkan ini, jumlah bantuan yang akan diterima diubah. Jumlah bantuan meningkat menjadi Rp 4,2 juta per peserta, terdiri dari Rp 3,5 juta untuk bantuan biaya pelatihan, Rp 600.000 untuk satu kali hadiah pasca pelatihan, dan Rp 100.000 untuk menyelesaikan survei sebanyak dua kali.
Nilai bantuan ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana setiap individu mendapatkan insentif sebesar Rp 3,55 juta. Ini terdiri dari Rp. Biaya pelatihan 1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp. 2,4 juta yang disalurkan empat kali selama empat bulan (Rp. 600.000 setiap bulan), dan Rp. 150.000 insentif survei.
Tahun ini, pelatihan program Kartu Prakerja dilakukan secara online dan offline, sedangkan tahun lalu hanya dilakukan secara online.
Lanjut …..