BURUHTINTA.co.id - Malika Anastasya, gadis 6 tahun yang diculik Iwan Sumarno, kerap diperlakukan kasar dan disiksa serta dieksploitasi bekerja sebagai pemulung dan pengemis.
"Kekerasan terjadi karena Malika dimanfaatkan untuk mencari uang dengan mengais-ngais jadi pemulung, seringkali dijewer dan ditendang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.
Zulpan mengatakan, hasil tes Visum et Repertum dari Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, menjadi bukti adanya kekerasan tersebut. Ia mengatakan, di tubuh korban terdapat luka memar di pinggang yang diduga akibat tendangan dan luka di bibir yang diduga akibat jentikan jari pelaku.
“Ini hasil otopsi, temuan ilmiah yang nantinya akan dijadikan bukti di penyidikan dan di persidangan nanti,” kata Zulpan.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan korban penculikan bernama Malika ditemukan di kawasan Ciledug, Tangerang, Senin (2/1) malam. Dia bingung dan kelelahan. Di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, korban Malika mendapatkan perawatan baik mental maupun fisik.
“Korban ditemukan sangat lelah dan bingung karena banyak orang di sekitar. Namun ketika ditemui ibu -nya dia jadi sadar, dia bangun dan bertanya apakah bisa langsung pulang” kata Komarudin.
Penyidik masih berusaha mencari tahu mengapa orang yang melakukan tindak pidana penculikan itu melakukannya. Selain itu, Iwan selalu berkelit untuk tidak memberikan jawaban langsung. Alasan dia menculik Malika karena dia mencintainya dan ingin melindunginya.
"Dia bilang dia hanya ingin merawat Malika, dia mencintai Malika, jadi dia ingin mengajaknya dan bergaul dengannya setiap hari," kata Komarudin. ***