amp_header

Santri Disiksa dengan Air Cabai! Istri Pimpinan Pesantren Ditangkap, Netizen Murka!

Reporter: Muhamad Zen |
Editor:Muhamad Zen |
Kamis 03-10-2024,12:11 WIB |

Aceh Barat – Dunia maya dihebohkan dengan video yang memperlihatkan tindakan kekerasan di sebuah pondok pesantren. Seorang santri yang masih di bawah umur terlihat menderita saat disiram air cabai oleh istri pimpinan pesantren di Aceh Barat. Video ini segera memicu kemarahan netizen, yang mengecam keras perlakuan tersebut.

Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial, tampak santri dengan kepala plontos merintih kesakitan ketika tubuhnya disiram air cabai. Tak mampu menahan rasa perih yang membakar kulitnya, ia kemudian menceburkan diri ke dalam bak mandi, berusaha mencari kelegaan.

amp_in_article1

Menurut informasi yang dihimpun, santri berinisial T tersebut dihukum karena diduga melakukan kesalahan. Sebagai bentuk "hukuman," istri pimpinan pondok pesantren, NN (40 tahun), menyiramnya dengan air cabai yang menyebabkan santri itu mengalami luka dan rasa sakit di tubuhnya. Akibat kejadian ini, korban terpaksa dijemput keluarganya dan dirawat oleh neneknya.

Kasus ini tidak hanya ramai di dunia maya, tetapi juga menarik perhatian aparat penegak hukum. Personel dari Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Barat segera turun tangan dan menangkap NN. "Pelaku kita amankan karena diduga melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur, yang merupakan santri di pondok pesantren tersebut," ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy, Kamis (3/10/2024).

amp_in_article2

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dengan memintai keterangan dari para saksi. Tindakan kekerasan yang dialami santri ini memicu gelombang kecaman di media sosial. Netizen menuntut keadilan dan meminta pihak berwenang segera memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

"Kekerasan terhadap anak, apalagi di lingkungan pendidikan seperti pesantren, adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi," tulis seorang pengguna media sosial, yang disetujui ribuan orang lainnya.

Kasus ini kini tengah dalam proses hukum lebih lanjut, sementara tekanan publik terus meningkat, menuntut agar kekerasan di dunia pendidikan tidak lagi terulang.

amp_banner1
Tags : pesantren
Sumber :
amp_banner2
amp_banner3

Berita Populer

amp_banner4
amp_footer