amp_header

Gen-Z di Indonesia: Nyaris 10 Juta Pengangguran! Generasi Emas atau Generasi yang Hilang?

Reporter: Muhamad Zen |
Editor:Muhamad Zen |
Sabtu 07-12-2024,10:51 WIB |

Inilah Fakta Mengejutkan yang Membakar Hati!
Hampir 10 juta Gen-Z di Indonesia, tepatnya 9,89 juta jiwa, hidup dalam kondisi NEET (Not in Employment, Education, or Training). Bayangkan! Generasi muda, di puncak usia produktif mereka, memilih untuk tidak bekerja, tidak sekolah, tidak pelatihan—alias, nganggur total!

Di usia yang seharusnya penuh ambisi dan aksi, mereka justru terjebak dalam lingkaran ketidakpastian. Ini lebih dari sekadar pengangguran; ini adalah bom waktu yang bisa menghancurkan masa depan bangsa!

amp_in_article1

Turun 0,97% dari tahun lalu? Bukan Prestasi!
Ya, angka ini sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya, tapi jangan tertipu! Masih terlalu banyak Gen-Z yang terlena dalam situasi ini. Apakah ini salah mereka yang memilih jalan "mudah," atau sistem yang membiarkan potensi muda ini mati sia-sia?

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Blak-blakan: Sistem Gagal!
Menurut Menteri Ida, akar masalahnya adalah ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Dunia pendidikan terlalu sibuk mengurusi kurikulum usang, sementara teknologi dan dinamika pasar melesat tanpa rem! Gen-Z, yang lahir di era serba digital, justru terjebak dalam sistem yang gagal memahami zaman mereka.

amp_in_article2

Keberanian atau Kebodohan? Studi Mengguncang dari Randstad Workmonitor
Studi ini menyebutkan 41% Gen-Z lebih memilih menganggur daripada bekerja di tempat yang tidak membuat mereka bahagia. Apakah ini cerminan keberanian untuk menjaga kesehatan mental atau sekadar alasan untuk bermalas-malasan?

Generasi ini memprioritaskan keseimbangan hidup di atas segalanya, menolak kerja yang "tidak berarti" demi mengejar passion. Tapi, berapa lama idealisme ini bisa bertahan tanpa dasar ekonomi yang kuat?

Generasi Sandwich: Tangguh atau Terhimpit?
Gen-Z juga menghadapi dilema lain: menjadi generasi sandwich yang harus menghidupi diri sendiri, orang tua, dan bahkan anak-anak mereka. Tekanan hidup yang menghimpit ini memaksa mereka untuk berpikir keras—tapi apakah mereka cukup siap?

Tanggung Jawab Siapa?
Masalah ini bukan hanya milik Gen-Z, tapi tugas kita semua. Pemerintah, ini waktunya revolusi besar-besaran dalam pendidikan dan pelatihan kerja! Perusahaan, beradaptasilah dengan ekspektasi Gen-Z—berikan lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan inovatif!

Dan untuk Gen-Z, bangunlah! Jangan menyerah pada nasib atau malas bergerak. Kamu adalah generasi dengan potensi luar biasa. Buktikan bahwa kamu adalah generasi perubahan, bukan generasi yang hilang!

Pilihan Ada di Tanganmu: Terus Mengeluh, atau Bangkit?
Waktunya bertindak sebelum mimpi buruk ini berubah menjadi kenyataan kelam. Masa depan bangsa ada di tangan kita bersama—dan itu dimulai dari sekarang! Bangkitlah, Gen-Z Indonesia!

amp_banner1
Sumber :
amp_banner2
amp_banner3

Berita Populer

amp_banner4
amp_footer