Nama Denis Myla Waty, yang akrab dikenal dengan inisial DMW, mendadak menjadi pusat perhatian masyarakat Kudus dan sekitarnya. Mahasiswi asal Demak ini sebelumnya dikenal sebagai pelajar biasa dengan kehidupan akademis yang normal, jauh dari kontroversi. Namun, siapa sangka, di balik kehidupan sehari-harinya yang tampak wajar, tersembunyi sisi gelap yang akhirnya menyeruak ke permukaan. Denis dilaporkan berhasil meraup ratusan juta rupiah melalui aktivitas ilegal berupa penjualan video asusila yang ia produksi sendiri bersama tiga pria.
Awal Terungkapnya Skandal
Kasus ini mulai terkuak ketika Tim Resmob Polres Kudus menerima laporan dari masyarakat setempat yang mencurigai aktivitas di sebuah indekos di Ngembalrejo, Kecamatan Bae. Warga mencatat adanya lalu-lalang pria tak dikenal ke kos tersebut pada waktu-waktu tertentu, sering kali hingga larut malam.
Kecurigaan warga akhirnya mendorong pihak kepolisian untuk melakukan pengintaian. Setelah mengumpulkan cukup bukti, aparat menggerebek lokasi tersebut pada 30 Oktober 2024. Saat itu, Denis bersama tiga rekannya sedang aktif memproduksi konten video dewasa. Barang bukti berupa alat perekam, ponsel, perangkat lunak pengedit video, dan catatan transaksi digital disita dari lokasi kejadian.
Cara Kerja dan Skema Bisnis Ilegal
Menurut keterangan Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic, DMW bukan hanya berperan sebagai pemeran utama, tetapi juga otak di balik seluruh operasi. Ia memanfaatkan platform komunikasi seperti WhatsApp untuk menjual video asusila tersebut kepada pembeli dari berbagai wilayah.
Lanjut …..