BURUHTINTA.co.id - Kyai Fahim Mawardi banyak mendapat perhatian. Pasalnya, pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember, diduga melakukan pencabulan terhadap 11 santri putri dan 4 ustadzah. Himmatul Aliyah, yang juga istrinya, telah melaporkan hal ini ke polisi.
Beberapa orang juga menaruh perhatian pada kasus tersebut. Islah Bahrawi, penanggung jawab Jaringan Moderasi Beragama Indonesia. Dia meminta polisi untuk menangani masalah ini dengan serius.
"Menanggapi persoalan Fahim Mawardi, salah satu pemilik pesantren di Jember yang mengaku sebagai kiai, saya kira polisi harus tegas di sini," ujarnya.
Islah Bahrawi juga mengatakan, istri Kiai Fahim Mawardi telah melaporkan kasus tersebut ke polisi. “Karena banyak yang dipertaruhkan. Istri Fahim Mawardi melaporkannya ke polisi karena mengira dia selingkuh. Klaim ini sebenarnya masalah keluarga,” ujarnya memberi alasan.
Islah mengatakan, karena kasus ini sudah mengungkit nama pesantren dan ulama, polisi memang harus bisa melacak kasus dan korban secara detail.
“Bagaimana visum-nya ? Bagaimana para saksi ? Ini juga karena Fahim sering menyerang Nahdhatul Ulama (NU),” ujarnya.
Ia mengatakan, Fahim Mawardi sudah sering membuat keributan sebelum kasus ini muncul. Seperti merendahkan ulama atau menyalahkan ulama lain. Dan jangan takut untuk mengatakan bahwa orang lain tidak mempercayai Anda, dll.
“Kiai Aqil Siradj, Gus Baha, bahkan saya, Habib Husen Ja’far Hadar, semuanya diserang. Semuanya sakit hati dengan ucapannya. Apa alasannya? terluka karena agama telah dipolitisasi" Dia memberi alasan.
Lanjut ….