BURUHTINTA.co.id - Pada pertengahan Maret 2023, CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady, akan dipanggil oleh Komisi VI DPR sebagai bagian dari upaya penyelesaian kasus Meikarta.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang TBK, Ketut Budi Wijaya, dan CEO PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), Indra Azwar.
Andre menyampaikan bahwa John Riady akan dipanggil ke Komisi VI DPR pada pertengahan Maret dan meminta agar tidak mengirimkan perwakilan.
Profil John Riady
John Riady adalah cucu dari bos besar PT Lippo Group Mochtar Riady dan putra tertua James Riady. Ia telah lama dianggap sebagai putra mahkota Grup Lippo dan dipercaya untuk memimpin perusahaan induk di industri property.
Setelah menyelesaikan pendidikan Filsafat Politik dan Ekonomi di Georgetown University, John Riady memulai karirnya di usia 20 tahun di sebuah perusahaan investasi di Kota New York, AS. Ia kemudian dipercaya oleh ayahnya untuk membangun bisnis media dan kembali ke Indonesia pada sekitar tahun 2007. John kemudian mengelola Globe Media Group yang mengoperasikan beberapa kantor berita seperti Berita Satu, Globe Asia, Suara Pembaruan, dan Jakarta Globe.
Namun, setelah beberapa tahun, John memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 di AS, mengambil gelar Master di bidang keuangan di Wharton School of Business dan gelar hukum di Columbia University. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia kembali ke Indonesia untuk mengajar beberapa mata kuliah di Universitas Pelita Harapan. Namun, ia hanya melakukannya selama beberapa tahun.
Selain terlibat di sektor media, John juga tertarik dengan sektor teknologi dan mendirikan Venturra Capital di bawah PT Multipolar Tbk (MLPL). MLPL kemudian digunakan oleh Lippo Group sebagai kendaraan ekspansi ke sektor teknologi dan digital. Berbeda dengan ayah dan kakeknya, John memiliki minat yang lebih besar di bidang teknologi.***