amp_header

Misi Perdamaian Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Sedikit Peluang Untuk Sukses

Reporter: Muhamad Zen |
Editor:Muhamad Zen |
Kamis 30-06-2022,10:29 WIB |

Jokowi, yang menjalani masa jabatan kedua dan terakhirnya, baru-baru ini mengambil peran lebih aktif dalam urusan luar negeri

 

amp_in_article1

Misi Perdamaian Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Sedikit Peluang Untuk Sukses

 

amp_in_article2

BURUHTINTA.co.id - Presiden Jokowi mengatakan bahwa akan mencoba meyakinkan para pemimpin Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang, yang telah memicu inflasi serta menyebabkan kekurangan pangan dan energi di banyak negara.

Presiden Jokowi tiba di Kyiv pada hari Rabu 29 Juni 2022 untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dia menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi negara itu sejak Rusia melancarkan invasi pada akhir Februari.

"Perjalanan kereta selama sebelas jam dari kota Przemysl Polandia ke ibukota Ukraina lancar. Kami tiba di Peron 1 Stasiun Pusat Kyiv, sekitar pukul 08:50 waktu setempat, disambut oleh beberapa pejabat Ukraina," kata Jokowi.

Presiden Jokowi langsung menuju puing-puing kompleks apartemen di Irpin —sebuah kota dekat Kyiv yang mengalami kehancuran besar pada awal invasi Rusia— sebelum bertemu dengan Zelenskyy.

Selanjutnya Presiden Indonesia akan terbang ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Teuku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengatakan kepada bahwa Jokowi akan bertemu Putin pada hari Kamis, tetapi menolak untuk membocorkan rincian mengenai agenda pertemuan tersebut.

"Kami memahami bahwa situasi saat ini masih sangat, sangat rumit. Dunia juga memahami kompleksitas masalah yang dihadapi," kata Teuku Faizasyah.

Mengurangi dampak perang

Perjalanan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia berlangsung setelah ia menghadiri KTT G7 di Pegunungan Alpen Bavaria sebagai tamu.

Sebelum meninggalkan Jakarta untuk menghadiri pertemuan di Jerman, Jokowi menekankan perlunya menghentikan perang Rusia-Ukraina dan mengatasi krisis pangan dan energi yang ditimbulkannya di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang.

Lanjutan pada halaman berikut :

amp_banner1
Sumber :
amp_banner2
amp_banner3

Berita Populer

amp_banner4
amp_footer