header

Target Serangan Virus Ransomware dan Kasus BSI di Indonesia serta bagaimana cara mencegah

Jumat 12-05-2023 / 18:29 WIB


Target Serangan Virus Ransomware dan Kasus BSI di Indonesia serta bagaimana cara mencegah

BURUHTINTA.co.id - Ransomware adalah salah satu jenis serangan siber yang dapat menyebabkan kerusakan besar pada perangkat dan data pengguna. Serangan ransomware dilakukan dengan cara memasukkan program jahat ke dalam sistem komputer yang dapat mengenkripsi atau mengunci file pengguna dan kemudian menuntut tebusan dalam bentuk uang untuk membuka kembali file tersebut. Target serangan ransomware dapat beragam, mulai dari perusahaan besar hingga individu biasa. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kasus serangan ransomware yang terjadi, termasuk di lembaga pemerintahan dan perusahaan besar.

Target Serangan Ransomware


Serangan ransomware dapat menargetkan berbagai jenis perangkat dan sistem, termasuk komputer, laptop, ponsel, dan perangkat penyimpanan data seperti flash drive dan hard disk eksternal. Target utama serangan ransomware adalah data dan informasi penting yang disimpan di dalam perangkat. Biasanya, para pelaku serangan akan meminta tebusan dalam bentuk bitcoin atau mata uang digital lainnya yang sulit dilacak.

Kasus BSI di Indonesia

Baru-baru ini, terdapat kasus serangan ransomware yang menimpa Badan Siber dan Sandi Negara (BSI) Indonesia pada bulan Maret 2021. Akibat serangan ini, data sensitif dan penting dari lembaga pemerintahan tersebut tersandera. Serangan ransomware ini mengakibatkan BSI harus menonaktifkan sebagian sistem komputer dan layanan yang tersedia.


×

Cara Mencegah Serangan Ransomware

Mencegah serangan ransomware dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

  1. Melakukan backup data secara berkala: Backup data dapat membantu menghindari kehilangan data akibat serangan ransomware. Pastikan untuk melakukan backup data secara rutin dan menyimpannya di tempat yang aman.
  2. Menggunakan perangkat lunak antivirus: Instal dan gunakan program antivirus yang dapat membantu mendeteksi dan menghapus malware yang mencurigakan.
  3. Hindari meng-klik tautan atau membuka lampiran email dari sumber yang tidak diketahui: Jangan membuka lampiran email atau meng-klik tautan dari email yang tidak dikenal atau mencurigakan. Hal ini dapat membantu menghindari serangan phishing dan serangan ransomware.
  4. Menggunakan software yang terbaru: Pastikan untuk selalu meng-upgrade perangkat lunak dan sistem operasi yang digunakan. Hal ini dapat membantu memperbaiki kerentanan dan celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku serangan.
  5. Menghindari mengunduh atau menggunakan software ilegal: Mengunduh dan menggunakan software ilegal atau bajakan dapat memperbesar risiko terjadinya serangan ransomware.

Kesimpulan

Serangan ransomware dapat menimbulkan kerusakan besar pada perangkat dan data pengguna. Target serangan ransomware dapat beragam, dan tidak terkecuali lembaga pemerintahan seperti BSI. Namun, dengan melakukan tindakan pencegahan seperti melakukan backup data, menggunakan perangkat lunak antivirus, dan menghindari tautan atau lampiran email dari sumber yang tidak diketahui, kita dapat membantu menghindari serangan ransomware yang merugikan. ***

Sumber:

BERITA TERKAIT