header

Kontroversi Lawatan Gibran Rakabuming: Tidak Hanya Blunder, Tapi Juga Kontroversi Etika terhadap Tetua Adat Kalimantan

Rabu 20-12-2023 / 10:41 WIB


Kontroversi Lawatan Gibran Rakabuming: Tidak Hanya Blunder, Tapi Juga Kontroversi Etika terhadap Tetua Adat Kalimantan

BURUHTINTA.co.id - Kunjungan publik seorang tokoh politik seringkali menjadi sorotan, terutama jika terjadi insiden yang menimbulkan kontroversi. Belakangan, lawatan Gibran Rakabuming ke Kalimantan menjadi perbincangan hangat, bukan hanya karena serangkaian kesalahan yang terjadi, tetapi juga karena kontroversi terkait perilaku dan etika terhadap tokoh-tokoh adat setempat.

Gibran Rakabuming, yang merupakan figur yang tidak asing lagi dalam ranah politik Indonesia, melakukan kunjungan ke Instalasi Kawasan Industri Kendawangan (IKN) Kalimantan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat. Namun, bukan momen positif yang mendominasi sorotan, melainkan serangkaian kejadian yang menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap tokoh-tokoh adat setempat.


Dalam sebuah momen yang direkam oleh akun TikTok @morgesiwe, terlihat Gibran Rakabuming sibuk membagikan pin dan gantungan kunci kepada orang-orang di sekitarnya, di samping tokoh-tokoh adat yang duduk di sebelahnya. Bahkan, aksi ini terjadi saat pemuda acara menawarkan Gibran untuk mencicipi sajian berupa durian Kalimantan.

Saat momen tersebut terjadi, penghormatan terhadap para tokoh adat yang duduk di sebelahnya sepertinya dilupakan. Sikap ini dianggap sebagai kekurangajaran yang cukup menyita perhatian, terutama dari netizen yang menyoroti betapa tidak pantasnya tindakan Gibran terhadap tetua adat yang seharusnya diberi penghormatan.

Netizen tidak ragu untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap tindakan ini, dengan menekankan bahwa sikap Gibran Rakabuming seharusnya mencerminkan sikap seorang calon pemimpin yang menghormati nilai-nilai budaya dan adat istiadat setempat. Ironisnya, aksi ini juga diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dia hindari, mengingat sebelumnya tercatat bahwa Gibran sering kali membuat kesalahan atau blunder saat dihadapkan pada pertanyaan dari publik.


×

Kontroversi ini menimbulkan diskusi luas tentang pentingnya menghormati nilai-nilai lokal, terutama ketika seorang pemimpin atau calon pemimpin sedang berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya. Perilaku seorang pemimpin harus menjadi contoh dalam menghargai dan menghormati adat istiadat serta tokoh-tokoh yang memiliki kedudukan penting dalam suatu komunitas.

Lanjut …..

Sumber:

BERITA TERKAIT