header

Krakatau level 3, BMKG lampung minta warga waspada potensi tsunami malam hari

Selasa 26-04-2022 / 20:25 WIB


Krakatau level 3, BMKG lampung minta warga waspada potensi tsunami malam hari

BURUHTINTA.co.id - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di Lampung mewaspadai risiko gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari setelah Gunung Anak Krakatau mencapai status level 3. Masyarakat juga harus mewaspadai adanya risiko gempa bumi pada malam hari.

Badan Geologi telah menyampaikan kepada masyarakat bahwa Gunung Anak Krakatau telah naik dari level 2 ke level 3. "Masyarakat harus mewaspadai risiko gelombang tinggi atau tsunami, terutama pada malam hari," kata Dwikorita dalam konferensi pers online di Jakarta pada Senin (25/4/2022).


Dwikorita mengatakan, kiprah GAK (Gunung Anak Krakatau) beberapa kali sempat menimbulkan tsunami. Sehingga pada malam hari sulit terlihat gelombang tinggi yang datang ke arah pantai karena aktivitas GAK.

Selain itu, pada malam hari, pemantauan berbagai kemungkinan dari laut tidak dapat dilakukan karena tidak dapat terlihat dengan jelas. Dwikorita yang mengatakan: "Tentu saja, waspadai gelombang tinggi berdasarkan informasi dari BMKG."

Baca juga: Produk Premium ASUS ExpertCenter D500 PC desktop dan ExpertBook Laptop


×

Baca juga: Perbedaan Kecepatan Pesawat Subsonik, Transonik, Supersonik dan Hipersonik

Karena meningkatnya aktivitas vulkanik, BMKG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM, dan PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terus memantau aktivitas GAK dan permukaan laut di Selat Sunda. . Masyarakat diimbau untuk tidak marah pada hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Sebagai langkah terakhir, mereka ingin memastikan bahwa hanya informasi dari PVMBG dan Badan Geologi yang masuk (BPBD).

“Penting untuk diketahui bahwa waspada bukanlah cara untuk pergi. Mengawasi pihak berwenang, seperti badan geologi BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berarti Anda harus lebih siap dan tetap memperhatikan apa yang mereka katakan "DWKORITA mengatakan itu.

Seorang lagi yang berada di Pos Pengamatan GAK di Desa Hargo Pancuran, Kabupaten Rajabasa Provinsi Lampung Selatan, mengatakan GAK kembali meletus. Lampungpro.co mengonfirmasi hal tersebut pada Senin (25/4/2020) pukul 14:42 WIB. Namun, dari apa yang dilihatnya, kondisinya sedikit lebih baik dari dua hari terakhir.

“Pagi ini banyak asap yang putih dan pendek, tingginya antara 25-50 meter. Sebelumnya asap yang keluar berwarna hitam. Sekarang asapnya putih dan pendek. Karena frekuensi serangan sudah turun, kita pantau perkembangannya walaupun alat pemantau di Kalianda tidak berfungsi dengan baik. Kemarin kita ingin maksimalkan. Menunggu teknisi untuk memperbaiki alat pemantau di Kalianda sekarang, agar bisa dilakukan pekerjaan terbaik yang mereka dapat di pemantauan "Andi: Saya mengatakan hal yang sama.

Baca juga: Unggulan Universitas Muhammadiyah Malang dan Bookstore UMM

Baca juga: Jadi sorotan dunia, Tuntutan Demo Mahasiswa Hari Ini di Jakarta 2022

Menurut Andi, GAK masih di level 3, artinya masyarakat dan nelayan tidak bisa masuk dalam radius 5 km dari GAK. Meski ada larangan mendekat, penelusuran Lampungpro.co menunjukkan bahwa nelayan Kalianda masih sangat tertarik dengan apa yang terjadi.

Tidak ada rasa cemas atau khawatir di masyarakat pantai Kalianda pasca erupsi GAK. “Kami baik-baik saja Pak, dan kami bersenang-senang di pantai. Di sini tidak ada tanda-tanda bahaya, jadi kami hanya berdoa agar tidak terjadi hal buruk” kata Alan, seorang warga di daerah tersebut. ***


BERITA TERKAIT