BURUHTINTA.co.id - PT Pharos Indonesia melakukan penarikan obat dengan merek Praxion dari batch tertentu setelah adanya kasus baru gagal ginjal akut yang diduga terkait dengan penggunaan obat tersebut. Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia, Ida Nurtika mengatakan bahwa penarikan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab industri farmasi.
Ida Nurtika menyatakan bahwa setelah mendengar adanya kabar tentang kasus baru gagal ginjal, PT Pharos Indonesia segera melakukan pemeriksaan ulang terhadap keamanan produk melalui laboratorium internal.
PT Pharos Indonesia menarik obat merek Praxion dari beberapa batch setelah muncul kasus baru gagal ginjal akut yang disebabkan oleh obat tersebut. Director of Corporate Communication, Ida Nurtika, menyatakan bahwa penarikan produk ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan farmasi.
Setelah mendengar kabar adanya kasus, perusahaan melakukan pemeriksaan ulang produk dengan aturan Farmakope Indonesia. Hasilnya menunjukkan produk memenuhi spesifikasi, namun produk tetap ditarik sementara waktu.
PT Pharos juga meminta seluruh mitra distribusi untuk sementara waktu tidak menjual produk Praxion. Perusahaan juga melakukan pemeriksaan pada 3 laboratorium eksternal untuk memastikan mutu dan keamanan produk. Hasilnya akan diumumkan beberapa hari ke depan.
Sedangkan untuk memperkuat data, perusahaan mengumpulkan sampel produk dari apotek untuk pemeriksaan kualitas dan keamanan secara intensif. Ida mengklaim Praxion telah diproduksi sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP).
“Praxion sudah diproduksi sesuai GMP. PT Pharos Indonesia mendukung penuh upaya Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk mengusut masalah ini,” ujarnya.
Lanjut ….