amp_header

Xi Jinping ke Rusia Bertemu Putin, Fumio Kishida ke Kyiv Bertemu Zelensky

Reporter: Muhamad Zen |
Editor:Muhamad Zen |
Rabu 22-03-2023,21:41 WIB |

BURUHTINTA.co.id - Presiden China Xi Jinping dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk mempromosikan perubahan signifikan yang "belum terlihat dalam 100 tahun", dalam sebuah pertemuan yang dapat menimbulkan kekhawatiran di Barat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan mereka di Moskow, di mana mereka menandatangani beberapa perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam berbagai masalah. Kedua pemimpin telah memupuk persahabatan "tanpa batas" sejak mengumumkannya pada Februari 2022.

amp_in_article1

Putin telah mengundang Xi untuk mengunjungi ibu kota Rusia, yang berujung pada diskusi terbuka untuk memperkuat "hubungan khusus" mereka. Kedua negara juga mengutuk upaya AS untuk menciptakan "dunia unipolar" yang dikendalikan oleh Washington. Sementara pembicaraan didominasi oleh tawaran positif, Putin menyatakan penentangannya terhadap keputusan Inggris untuk menyediakan amunisi depleted uranium ke Ukraina, bersama dengan 14 tank tempur generasi berikutnya.

Putin memperingatkan bahwa pengiriman itu dapat meningkatkan risiko "bentrokan nuklir". Dia berargumen bahwa langkah Inggris menandai langkah menuju penggunaan senjata dengan komponen nuklir. Putin telah membuat beberapa pernyataan agresif, yang menunjukkan kesiapan Moskow untuk mengerahkan persenjataan nuklirnya yang luas, terutama sejak invasi tahun lalu ke Ukraina.

amp_in_article2

Inggris menanggapi dengan menolak tuduhan Putin sebagai disinformasi, dengan menyatakan bahwa depleted uranium adalah komponen standar yang digunakan dalam cangkang penembus baja. Meskipun demikian, komentar Putin telah menimbulkan kekhawatiran di Barat, di mana kekhawatiran tumbuh tentang situasi keamanan di wilayah tersebut.

Selanjutnya, Putin dan Xi mengkritik pakta keamanan AUKUS, yang berupaya mengembangkan program kapal selam bertenaga nuklir di Australia dengan AS dan Inggris. Putin, bersama dengan Xi, mengutuk pakta tersebut, yang semakin memperumit dinamika keamanan di kawasan Asia-Pasifik. "Banyak ketentuan rencana perdamaian yang diusulkan China... dapat diambil sebagai dasar penyelesaian damai ketika Kyiv dan Barat siap untuk itu," kata Putin setelah pembicaraan dengan pemimpin China Xi Jinping.

Lanjut …..

amp_banner1
Tags :
Sumber : #news.com.au
amp_banner2

Berita Terkait

amp_banner3

Berita Populer

amp_banner4
amp_footer