Xi Jinping ke Rusia Bertemu Putin, Fumio Kishida ke Kyiv Bertemu Zelensky
"Namun, sejauh ini kami belum melihat kesiapan seperti itu di pihak mereka." Tapi itu adalah salah satu komentar khusus selama kunjungan Xi yang menunjukkan tangan beberapa pemimpin baru gemetar lagi.
“Perubahan akan terjadi yang belum pernah terjadi dalam 100 tahun. Dan kami mendorong perubahan ini bersama-sama,” kata Xi kepada Putin, melalui penerjemahnya, sebelum memberi tahu “temannya” untuk “berhati-hati.”
Sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Kyiv telah mengundang China untuk berunding dan sedang menunggu respons dari Beijing. "Kami telah menawarkan China untuk menjadi mitra dalam menerapkan formula perdamaian. Kami mengumumkan inisiatif kami melalui semua saluran.
Kami mengundang Anda untuk berdialog dan menunggu respons Anda," ujar Zelensky dalam konferensi pers. Namun, Amerika Serikat menolak pandangan bahwa China dapat menjadi mediator yang tidak memihak dan mengkritik ambisi Beijing untuk menjadi perantara dalam upaya penyelesaian konflik.
Kunjungan Xi juga bertepatan dengan kunjungan mendadak Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Kyiv, di mana ia mengunjungi Bucha, kota di mana pasukan Rusia diduga melakukan kekejaman selama pendudukan tahun lalu.
Zelensky menyatakan dalam pidatonya bahwa pembicaraannya dengan Kishida sangat produktif dan bahwa Jepang berkomitmen untuk bekerja sama dalam melindungi dunia dari agresi dan terorisme Rusia serta memobilisasi tatanan internasional. Kishida menjadi pemimpin Kelompok Tujuh terakhir yang mengunjungi Ukraina, dan tekanan meningkat pada kunjungannya karena Jepang menjadi tuan rumah pertemuan puncak kelompok itu pada bulan Mei.***
