header

Profil dan Biodata Abu Mohammad al Julani, Pemimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang Menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad

Senin 09-12-2024 / 11:02 WIB


Profil dan Biodata Abu Mohammad al Julani, Pemimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang Menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad

Nama Asli: Ahmad Hussein al-Shar’a
Nama Populer: Abu Mohammad al-Julani
Tempat & Tanggal Lahir: Al-Rafid, Dataran Tinggi Golan, Suriah, 1 Januari 1970
Posisi: Pemimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS)
Status Hukum: Ditetapkan sebagai Specially Designated Global Terrorist oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 16 Mei 2013

Karier dan Perjalanan

  1. Awal Karier Militan:
    Al-Julani mengawali keterlibatannya dalam jihad sebagai anggota al-Qaeda di Irak, di mana ia bekerja di bawah Abu Musab al-Zarqawi. Setelah invasi AS ke Irak, ia menjadi salah satu tokoh penting yang membantu membangun jaringan perlawanan jihad di wilayah tersebut.
  2. Kembali ke Suriah:
    Pada 2011, setelah pecahnya konflik Suriah, ia kembali ke tanah airnya untuk mendirikan Jabhat al-Nusra, cabang resmi al-Qaeda di Suriah. Di bawah kepemimpinannya, organisasi ini dengan cepat menjadi salah satu kekuatan pemberontak terkuat di medan perang Suriah.
  3. Pemisahan dari al-Qaeda:
    Pada 28 Juli 2016, al-Julani mengumumkan bahwa Jabhat al-Nusra memutus hubungan dengan al-Qaeda dan mengganti namanya menjadi Jabhat Fateh al-Sham (Front Penaklukan Suriah). Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki citra dan mendapatkan dukungan yang lebih luas, baik dari rakyat Suriah maupun komunitas internasional.
  4. Pembentukan HTS:
    Pada awal 2017, Jabhat Fateh al-Sham bergabung dengan sejumlah faksi pemberontak lain untuk membentuk Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), dengan al-Julani sebagai pemimpin de facto. HTS kini menguasai sebagian besar wilayah Idlib di Suriah.

Kehidupan Pribadi

Al-Julani berasal dari keluarga terpelajar. Ayahnya adalah seorang ekonom yang bekerja di industri minyak dan menerbitkan beberapa buku tentang ekonomi, sementara ibunya adalah seorang guru geografi. Meski sempat menempuh pendidikan di Universitas Damaskus di bidang media, ia meninggalkan studinya untuk terlibat dalam jihad di Irak.

Kontroversi dan Dukungan

  1. Hubungan dengan al-Qaeda:
    Sebagai mantan pemimpin Jabhat al-Nusra, cabang al-Qaeda di Suriah, hubungan al-Julani dengan jaringan teroris global ini terus membayangi upayanya untuk mendapatkan legitimasi.
  2. Pelanggaran HAM:
    Di bawah kepemimpinannya, HTS dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penganiayaan terhadap warga sipil dan kelompok minoritas di wilayah yang mereka kuasai.
  3. Dukungan dari Al-Qaeda:
    Pada 2015, ia menerima dukungan dari Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden, yang menyerukan penguatan jihad di Suriah melalui pesan video yang diproduksi jaringan Al-Qaeda.
  4. Seruan Kekerasan:
    Al-Julani pernah menyerukan serangan terhadap komunitas Alawi dan desa-desa di Latakia, yang menimbulkan kekhawatiran tentang agenda sektarian yang ia bawa.

×

Catatan Penting

  • Pidato Ikonis: Baru-baru ini, al-Julani muncul di Masjid Umayyad, Damaskus, menyatakan dirinya dan rakyat Suriah sebagai "pemilik sah negara ini."
  • Transformasi Citra: Ia berupaya menggambarkan dirinya sebagai pemimpin moderat dan reformis, meski banyak pihak skeptis terhadap perubahan ini.

Apakah al-Julani pahlawan atau penjahat? Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada perspektif: ia adalah simbol perlawanan bagi sebagian rakyat Suriah, namun tetap menjadi ancaman global di mata dunia internasional. Sejarah akan menjadi hakim yang menentukan peran sebenarnya dalam konflik Suriah.

TAG: #suriah
Sumber:

BERITA TERKAIT