Gus Rian Jombang: Transformasi Menjadi Dai Muda Hingga Menjadi Sumber Inspirasi
Perjalanan Menjadi Pendakwah
Tutik Kadarwati mengungkapkan bagaimana Rian sering meminta untuk menggantikannya mengajar di kelas ketika masih duduk di kelas 4 SD. Melalui pengalaman ini, Rian mulai menunjukkan bakat dakwahnya yang unik. Guru-gurunya melihat potensi besar dalam dirinya. Ia pernah mengikuti lomba dakwah dan meski sempat mengalami kegagalan pada awalnya, semangatnya tidak pernah padam.
Sentuhan Agamis dan Humor dalam Dakwah
Namanya menjadi lebih terkenal setelah sebuah video dakwahnya diambil temannya, Firda, saat ia memberikan nasehat dalam suasana santai setelah upacara sekolah. Video itu menjadi viral dan menunjukkan sisi unik Gus Rian dalam menyampaikan pesan agama dengan gaya yang akrab dan humor yang menyegarkan.
Diterima di Berbagai Acara Dakwah
Kini, Gus Rian sering diundang untuk berdakwah di kampung-kampung sekitar Jombang. Ia menerima tawaran berdakwah hingga 4 hingga 5 kali dalam seminggu. Meskipun begitu, Rian tetap menjaga keseimbangan antara aktivitas berdakwah dan pendidikan formal. Pihak sekolah pun memberikan dukungan penuh atas perannya sebagai pendakwah muda.
Makna di Balik Panggilan "Gus"
Nama "Gus Rian" menjadi identitasnya di kampung halamannya. Gus, sebutan untuk anak kyai, memiliki makna kedua yang merupakan singkatan dari "Cah Bagus," yang mengartikan anak laki-laki yang baik. Rian dengan rendah hati mengungkapkan bahwa ia merasa cocok dengan kedua makna tersebut.
Gus Rian terus membawa pesan-pesan agama dengan cara yang menghibur dan menginspirasi. Dengan perjalanan dakwah yang unik, ia berhasil membangun jembatan yang kuat antara keagamaan dan humor, membuktikan bahwa pesan-pesan agama dapat dihiasi dengan keceriaan tanpa mengurangi keberartian dan keautentikan isi pesan tersebut.***
