header

Kontroversi Pengobatan Alternatif Ida Dayak: Antara Viralitas Media Sosial dan Pertimbangan Kesehatan Masyarakat

Jumat 18-08-2023 / 20:10 WIB


Kontroversi Pengobatan Alternatif Ida Dayak: Antara Viralitas Media Sosial dan Pertimbangan Kesehatan Masyarakat

BURUHTINTA.co.id - Fenomena pengobatan alternatif yang melibatkan Ida Dayak, yang juga dikenal dengan nama asli Ida Andriani, telah mengundang sorotan tajam di media sosial. Keberadaan praktik pengobatan tradisional ini menjadi viral dan menuai kontroversi, memicu perdebatan antara pendukung dan skeptis terkait efektivitas dan keselamatan metode pengobatan yang ditawarkan.

Ida Dayak, seorang wanita kelahiran Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada tahun 1972, telah menjalankan praktik pengobatan alternatif sejak awal tahun 2021. Ia dikenal berkeliling dari satu pasar ke pasar lainnya, menawarkan botol Minyak Bintang seharga Rp50.000 dan mengklaim mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan.


Salah satu video yang menampilkan Ida Dayak dalam aksinya diunggah oleh akun TikTok @Alvian2501 pada pertengahan Februari 2021. Video tersebut menampilkan Ida Dayak sedang mengobati seorang pria yang mengalami bengkok pada tangan kanannya. Dalam video tersebut, Ida Dayak mengoleskan Minyak Bintang pada pria tersebut dan mengklaim merasakan adanya pen dalam tulang yang bengkok tersebut. Video ini kemudian mendapatkan perhatian luas dengan lebih dari 35,5 juta kali tontonan dan ribuan komentar.

Tidak hanya mengobati patah tulang, Ida Dayak juga terlihat dalam video lainnya mengobati berbagai keluhan kesehatan, termasuk kesulitan bicara, masalah urat terjepit, mata rabun, dan bahkan membantu seseorang yang menggunakan kursi roda agar dapat menggerakkan kakinya kembali.

Namun, popularitas tiba-tiba dari pengobatan alternatif Ida Dayak tidak datang tanpa kontroversi. Sejumlah antropolog dan tenaga medis mengangkat keprihatinan terkait metode pengobatan ini dan efeknya terhadap kesehatan masyarakat. Dr. Nurul Aziz, seorang dokter spesialis ortopedi, menekankan bahwa meskipun pengobatan alternatif memiliki daya tarik, masyarakat harus tetap mempertimbangkan segala risiko dan konsultasi dengan profesional medis sebelum memutuskan untuk mengikuti pengobatan tradisional.


×

Antropolog dari Universitas Mulawarman, Martinus Nanang, juga menyoroti aspek sosial dan budaya yang mendasari popularitas pengobatan alternatif ini. Ia mencatat bahwa penambahan kata "Dayak" dalam nama Ida Dayak mungkin memiliki alasan komersial dan eksotis yang mendongkrak nilai jual, meskipun Ida Dayak mungkin memiliki akar etnis yang berbeda.

Lanjut …………………

Sumber:

BERITA TERKAIT