header

Memhami Artinya BI Checking Kol 1 2 3 4 5, Dari Kredit Lancar hingga Kredit Macet

Rabu 23-08-2023 / 20:29 WIB


Memhami Artinya BI Checking Kol 1 2 3 4 5, Dari Kredit Lancar hingga Kredit Macet

BURUHTINTA.co.id - Kredit merupakan alat yang umum digunakan oleh individu dan badan usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan finansial. Baik itu Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kredit mobil, peminjaman modal usaha, atau jenis pinjaman lainnya, kredit memegang peran penting dalam memfasilitasi kebutuhan hidup. Terkadang, kebutuhan mendesak dan tidak adanya dana darurat mendorong banyak orang untuk mengambil kredit guna memenuhi keperluan mereka. Namun, setelah kredit disetujui oleh pihak pemberi pinjaman, salah satu kendala yang muncul adalah pembayaran cicilan yang rutin.

Dalam konteks ini, istilah kolektibilitas kredit (kol) muncul sebagai parameter penting bagi pemberi pinjaman untuk memantau sejarah pembayaran dari para debitur. Konsep kolektibilitas kredit memiliki tujuan untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat dan terpercaya. Secara sederhana, kolektibilitas kredit merujuk pada keadaan pembayaran pokok serta angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah (debitur) yang dapat mempengaruhi probabilitas pengembalian dana yang telah ditanamkan dalam instrumen keuangan.


Dalam situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dinyatakan bahwa dua dasar utama yang dapat menggambarkan karakteristik individu dalam posisi debitur adalah ability of payment (kemampuan membayar) dan willingness of payment (kemauan membayar). Oleh karena itu, kolektibilitas kredit memiliki peran krusial sebagai penilaian track record atas sejarah kredit para debitur, yang diukur secara kuantitatif.

Skor kolektibilitas kredit ini disusun dalam skala yang dikelompokkan oleh bank sentral. Sebagai contoh, dalam **BI checking**, yang merupakan penilaian kolektibilitas oleh Bank Indonesia, skala ini terdiri dari 5 tingkatan, dari yang tertinggi hingga terendah.

  1. Kolektibilitas 1 (Angka 1): Kredit Lancar

Angka ini menunjukkan bahwa debitur memiliki riwayat pembayaran kredit yang lancar. Semua pembayaran, baik pokok maupun bunga, dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati tanpa ada keterlambatan. Ini mengindikasikan kewajiban yang telah dipenuhi dengan baik oleh debitur, dan debitur memiliki riwayat kredit yang baik.

  1. Kolektibilitas 2 (Angka 2): Perhatian Khusus

×

Angka ini mengindikasikan adanya perhatian khusus. Debitur dalam kategori ini memiliki gangguan dalam pembayaran kredit, sering kali menunjukkan keterlambatan hingga 3 bulan (90 hari) sejak tanggal jatuh tempo. Meskipun rekam jejak rekening debitur masih cukup baik, namun ini menjadi tanda peringatan bagi pihak bank.

  1. Kolektibilitas 3 (Angka 3): Kurang Lancar

Debitur dalam kategori ini dianggap "kurang lancar". Tidak ada pembayaran yang dilakukan hingga 120 hari setelah tanggal jatuh tempo. Meskipun bank masih melihat itikad baik dari debitur, tindakan peringatan seperti surat peringatan pertama biasanya diberikan. Pada tahap ini, debitur memiliki peluang untuk melakukan restrukturisasi.

  1. Kolektibilitas 4 (Angka 4): Diragukan

Kolektibilitas 4 menandakan keraguan atas kemampuan debitur untuk membayar. Debitur telah melampaui 120 hari keterlambatan pembayaran sejak jatuh tempo. Bank mungkin mengasumsikan debitur tidak mampu membayar angsuran maupun bunga. Solusinya seringkali melibatkan pelelangan agunan.

  1. Kolektibilitas 5 (Angka 5): Kredit Macet

Angka ini menunjukkan bahwa kredit telah macet. Debitur telah menunggak lebih dari 180 hari dan tidak mampu membayar bunga dan angsuran pokok. Pihak bank akan menerbitkan surat peringatan, melaporkan riwayat penyelesaian kredit, dan dapat melakukan upaya kolektabilitas yang lebih agresif, termasuk menjual agunan untuk menutup kerugian.

Pemahaman terhadap skor kolektibilitas kredit sangat penting bagi para debitur dan pemberi pinjaman. Ini membantu pemberi pinjaman dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan memberikan gambaran riwayat keuangan debitur. Bagi debitur, pemahaman tentang pentingnya menjaga pembayaran tepat waktu dapat membantu mereka mempertahankan status kolektibilitas yang baik.

Dalam dunia keuangan yang kompleks ini, pemahaman tentang kolektibilitas kredit memberikan landasan yang kuat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pinjaman dan pengembalian dana. Dengan memahami implikasi dari setiap skor kolektibilitas, baik pemberi pinjaman maupun debitur dapat menjalankan hubungan keuangan yang sehat dan saling menguntungkan.

TAG: #kredit
Sumber:

BERITA TERKAIT