header

Perjalanan Tommy Paul dari Prodigy Tenis yang Menjanjikan Menjadi Bintang Tenis yang Sedang Naik Daun

Rabu 30-08-2023 / 15:50 WIB


Perjalanan Tommy Paul dari Prodigy Tenis yang Menjanjikan Menjadi Bintang Tenis yang Sedang Naik Daun

Kehidupan Awal dan Pengembangan Karir Paul 

Pada usia 12 tahun, Paul pindah ke Key Biscayne, Florida. Di sana, ia berlatih di Akademi Tenis USTA hingga usia 18 tahun. Meski memiliki bakat yang menonjol, perkembangan karirnya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dia mengalami kesulitan menghadapi tantangan yang sulit dan persaingan yang ketat. 

Di tahun 2015, ia memenangkan gelar junior Prancis Terbuka. Namun, setelah kemenangan tersebut, karirnya sempat stagnan. Keinginan dan komitmen Paul terhadap keahliannya tampak tidak sebanding dengan bakat yang telah ia tunjukkan sejak kecil. 

Mengatasi Hambatan dan Kapasitas Beralih 


Saat berada di titik terendah karirnya, Paul mendapatkan bimbingan dari Brad Stine, pelatih berpengalaman yang pernah membimbing Jim Courier meraih empat gelar tunggal Grand Slam. Stine memberi Paul pelajaran berharga tentang profesionalisme dan mengendalikan emosi di lapangan. 

Paul menyadari kesalahannya dan mulai memperbaiki perilaku dan sikapnya. Dia mencoba untuk tidak lagi membuang-buang energi pada hal-hal yang tidak penting dan fokus pada peningkatan permainannya. Ini membantu Paul untuk memasuki tingkat berikutnya dalam karirnya. 

Peningkatan Prestasi dan Pencapaian 

Sejak saat itu, Paul telah mencapai beberapa pencapaian penting dalam karirnya. Dia adalah satu-satunya orang Amerika yang mencapai semifinal Australia Terbuka, di mana dia kalah dari Novak Djokovic. Peringkat Paul naik tajam dari peringkat 35 di bulan Januari menjadi peringkat 13 di bulan berikutnya. 


×

Prestasi tersebut tidak hanya meningkatkan peringkatnya, tetapi juga membuka peluang komersial baru. Paul telah mendapatkan kesepakatan dukungan baru dengan berbagai perusahaan, termasuk Yonex, De Bethune, Motorola, IBM, Acorns, dan Celsius. 

Refleksi dan Pelajaran Berharga 

Melihat kembali perjalanan karirnya, Paul merasa sangat filosofis. Dia mengakui bahwa dia pernah berjuang untuk menemukan cara terbaik untuk menggunakan bakatnya. Namun, dia tidak pernah berhenti percaya pada dirinya sendiri. 

Saingan dan tantangan yang dihadapi Paul di lapangan tenis telah membantu dia belajar banyak hal. Dia telah belajar bahwa bakat sendiri tidak cukup untuk mencapai puncak tenis profesional. Seorang pemain juga perlu memiliki sikap profesional, etos kerja yang kuat, dan kemampuan untuk mengendalikan emosi di lapangan. 

Kini, Tommy Paul tidak hanya diakui sebagai pemain tenis berbakat, tetapi juga sebagai pemain yang telah berhasil mengubah potensi menjadi kinerja.***

TAG: #tenis
Sumber:

BERITA TERKAIT