header

Tindakan Keadilan Muhlis: Bunuh Pemerkosa Istrinya, Abdul Rauf dengan Terbang dari Papua ke Sulsel

Jumat 29-09-2023 / 13:42 WIB


Tindakan Keadilan Muhlis: Bunuh Pemerkosa Istrinya, Abdul Rauf dengan Terbang dari Papua ke Sulsel

BURUHTINTA.co.id - Melangkah di temaram malam yang dipenuhi tepian kemarahan dan dendam yang mendalam, Muhlis (32), seorang pekerja di Manokwari Barat, Papua, mendengar kabar yang merajam jantungnya: istrinya telah jadi santapan nafsu Abdul Rauf (46) di balik pintu rumah mereka di Desa Segeri, Pangkep, Sulawesi Selatan. Ketabahan Muhlis, anak kelahiran daerah Padanglampe, Pangkep, pun runtuh, digantikan dengan panasnya perasaan untuk membalaskan dendam. Dia mempersiapkan misi berbahaya: Penerbangan dari Manokwari ke Sulsel, dengan tujuan utamanya adalah balas dendam. Senjata pilihannya, sebuah badik tradisional, pun telah dia siapkan. Rencana pembalasan itu pun dipupuk dengan matang: Istrinya, sang korban harus mengajak Abdul bertemu secara pribadi. 

Perjalanan dendam dimulai pada hari Minggu, 24 September 2023. Dari Manokwari, Muhlis memulai langkah menuju penuntasan. Dia merencanakan dengan istrinya untuk menjerat Abdul bertemu di Kamiroe, sebuah desa bernama Mattirotasi di Kecamatan Watampulu, Sidrap, Sulsel. Tengah malam datang, Muhlis mulai merasakan detak jantung yang kencang. Dia bersembunyi dalam penantian, ketika Abdul melaju dengan sepeda motornya menuju pertemuan takdir itu. 


Momen puncak datang saat Abdul lengah, Muhlis melompat dari tempat persembunyiannya dan melakukan aksi pembalasan yang sudah lama dia rencanakan. Dia menusuk Abdul hingga tewas. Di subuh Senin, 25 September 2023, tepat pukul 04.00 Wita, Syahrir, seorang petugas keamanan dari PT Jaffa sedang berpatroli. Dia menyadari adanya sepeda motor Abdul terparkir sendirian, tak ada tanda-tanda keberadaan pemiliknya. 

Syahrir merasa ada yang tidak beres. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah pukul 07.00 Wita dan memeriksa area sekitar. Dia menemukan pemandangan mengerikan: mayat Abdul terbujur kaku, tengkurap di selokan kering yang dipenuhi genangan darah. Luka belakang kepala menggambarkan kekerasan yang terjadi. Syahrir segera melaporkan situasi mengejutkan ini ke kepala desa Mattirotasi. 

Mendengar berita tersebut, kepala desa segera menelepon polisi. Petunjuk dari pihak desa membawa upaya penangkapan Muhlis ke Bandara Sultan Hasanuddin. Kompol Benny Pornika, Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, bersama Panit 2 Ipda Abdillah Makmur dan anggota Resmob Sidrap Team merapat ke bandara. Kepala polisi dan timnya datang tepat waktu, Muhlis - tersangka - ternyata masih berada di pesawat yang siap meluncur kembali ke Jayapura. Tanpa banyak basa-basi, mereka mengevakuasi Muhlis dan mengamankan badik yang menjadi barang bukti kejadian mengerikan tersebut.


×

TAG: #sulsel
Sumber:

BERITA TERKAIT