Identitas dan Kisah Kontroversial Oknum Taruni AKMIL ARCP di Parkiran Lantai 3 Tower 1 Wisma Atlet Jakarta
BURUHTINTA.co.id - Sebuah kejadian kontroversial mengguncang media sosial, ketika sebuah mobil Mitsubishi Pajero berwarna putih terlihat bergoyang-goyang di Parkiran Lantai 3 Tower 1 Wisma Atlet Jakarta Utara. Kejadian tersebut menjadi viral setelah diketahui bahwa di dalam mobil tersebut ada pasangan yang diduga sedang melakukan tindakan asusila.
Ketika ada yang mendekati mobil yang tengah bergoyang-goyang, laki-laki yang awalnya berada di bangku belakang segera beralih ke kemudi dan mencoba melarikan diri. Namun, upaya mereka untuk kabur tidak berhasil, dan saat mereka digerebek di dalam mobil, terungkap bahwa salah satu dari mereka, seorang Taruni Akademi Militer (AKMIL), tidak memakai celana dalam. Hal ini membuat mereka diduga kuat telah melakukan perbuatan asusila.
Identitas Taruni AKMIL ini kemudian diungkap oleh akun Instagram @ayoberanilaporkan.3 pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Taruni AKMIL yang terlibat dalam kasus ini memiliki inisial ARCP. Ia adalah seorang wanita muda berusia 20 tahun asal Jakarta yang tengah menempuh pendidikan di Akademi Militer. Berdasarkan informasi yang ditemukan, ARCP adalah seorang Kristen.
Sebelum kasus ini mencuat, ARCP dikenal sebagai seorang anak muda yang berprestasi dan sering menjadi banggaan banyak orang. Namun, kasus tindakan asusila yang terjadi di Wisma Atlet, khususnya di Parkiran Lantai 3 Tower 1, telah merusak reputasinya. Bersama dengan pasangannya, yang juga seorang siswa AKMIL, mereka ketahuan sedang berbuat tidak senonoh di dalam mobil Pajero putih tersebut.
Kasus ini telah memicu reaksi beragam dari masyarakat dan warganet. Nama Aurelia Rhema Caroline Purba, atau ARCP, kini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu menjaga perilaku dan etika di lingkungan masyarakat, terlebih lagi bagi mereka yang sedang menjalani pendidikan di institusi seperti AKMIL.
Kasus ini masih terus menjadi sorotan dan menjadi pembelajaran bagi semua, bahwa tindakan asusila tidak akan luput dari perhatian publik, bahkan jika pelakunya memiliki prestasi yang cemerlang dalam karir mereka.
