Ujian ANBK di Pinggir Jurang: Siswa SD di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Hadapi Kendala Sinyal dalam Upaya Menyelesaikan Ujian
Agam, Sumatera Barat - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terpaksa mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi (ANBK) di lokasi yang kurang wajar - di pinggir jurang. Masalah susah sinyal di daerah tersebut memaksa mereka untuk mencari tempat dengan akses internet yang lebih baik demi menyelesaikan ujian penting ini.
Kejadian ini terjadi di SD Negeri 28 Parit Panjang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, dan video viral yang merekam situasi ini tersebar di berbagai media sosial. Dalam video tersebut, para siswa SD ditemani oleh para guru mereka, duduk berjejer di pinggir jalan yang langsung menghadap jurang. Mereka menggunakan laptop untuk mengerjakan ujian ANBK, dengan hanya beralaskan bangku tembok pinggir jalan, bahkan ada yang tanpa alas.
Seorang guru yang merekam video tersebut menjelaskan bahwa para siswa berjuang keras untuk mendapatkan sinyal internet yang memadai agar mereka bisa mengikuti ANBK. "Mau gak mau ujian ANBK ini harus berjalan dengan lancar, dan harus 100 persen selesai. Mau pun kita cari jaringan di manapun, pokoknya kita harus selesai," kata guru itu.
"Ini di atas bukit kami itu, dataran rendah di bawah sawah. Di sini kami, di bawahnya itu ada jurang ya. Kalau tidak hati-hati, bisa merosot jatuh ke bawah," tambahnya.
Meskipun menyadari risikonya, para siswa terlihat sangat serius mengerjakan ujian, meskipun cuaca panas dan terik matahari tengah hari. "Ini sudah jam setengah 1. Jaringan error, server sibuk, kami pun cemas semuanya," ungkapnya.
Guru tersebut juga menjelaskan bahwa jaringan internet di sekolah sangat sulit didapatkan. "Di tempat sekolah kami tidak ada jaringan, tidak ada tower, jadi kalau untuk ujian online rasanya gimana ya, enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata," katanya.
Ia menggambarkan bahwa mereka terpaksa melakukan ini semata-mata karena kondisi yang dialami di SD tersebut. "Seperti inilah kami mencari sinyal. Salam guru hebat di manapun berada. Kami pun susah sinyal, tapi kami berusaha semaksimal mungkin supaya ujian ANBK ini berjalan dengan lancar," pungkasnya.
Meski ia hanya menceritakan kondisi yang dialaminya, guru yang merekam video tersebut meminta maaf kepada pihak terkait. Kabarnya, guru dan Kepala Sekolah SDN 28 Parit Panjang telah meminta maaf kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Agam atas video yang sempat viral itu.
Kendala sinyal dalam ujian ANBK yang dihadapi siswa SD di daerah perbukitan ini menjadi cerminan tantangan yang dihadapi pendidikan di daerah pedalaman Indonesia, dan memunculkan pertanyaan penting tentang akses internet yang merata bagi semua siswa.
@official_sumbarkita.id Guru sekolah dasar (SD) di Dusun Silayang Tinggi Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam mengeluhkan sulitnya sinyal internet di daerah setempat. Kondisi ini berdampak pada pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Baru-baru ini salah satu guru SD di daerah setempat melaporkan suasana ANBK yang diikuti sejumlah murid. Mereka terpaksa mencari sinyal internet ke dataran tinggi atau perbukitan. “Kalau di sekolah sinyal atau jaringan tidak memadai. Bagaimana pun ANBK ini harus tetap terlaksana, maka kami mencari jaringan ke perbukitan yang dipinggirnya adalah jurang,” kata guru tersebut melalui video yang diterima Sumbarkita, Selasa (10/10). Dalam video itu terlihat sejumlah siswa SD di Dusun Silayang Tinggi Kecamatan Lubuk Basung tengah mengikuti ANBK didampingi oleh beberapa orang guru. Meski kondisinya memprihatinkan karena ujian di alam terbuka perbukitan, namun siswa tetap semangat mengikuti ANKB tersebut. Diketahui, ANBK adalah sebuah evaluasi yang dilakukan pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah. ANBK dapat dilaksanakan dengan moda online maupun semi online. Sesuai dengan namanya, ANBK pada moda online haruslah memiliki akses internet yang stabil.
♬ suara asli - sumbarkita.id
