header

Belimbing Sayur: Sindiran Terhadap Absennya Gibran Rakabuming dalam Debat Cawapres 2024

Selasa 05-12-2023 / 09:54 WIB


Belimbing Sayur: Sindiran Terhadap Absennya Gibran Rakabuming dalam Debat Cawapres 2024

Belakangan ini, istilah "Belimbing Sayur" telah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Ungkapan ini secara khusus ditujukan kepada calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka. Tidak sekadar iseng, sebutan ini membawa makna sindiran terhadap sikap Gibran Rakabuming yang terlihat dalam sejumlah acara debat adu gagasan cawapres 2024.

Gibran Rakabuming diketahui telah absen sebanyak tiga kali dalam acara debat tersebut, dengan alasan memiliki jadwal di tempat lain. Hal ini kemudian memicu berbagai komentar dari netizen yang menjuluki Gibran sebagai "Belimbing Sayur" yang enggan untuk dihadapkan pada pertanyaan.


Banyak sumber yang mengutip istilah "Belimbing Sayur" sebagai julukan yang diberikan oleh netizen kepada Gibran Rakabuming. Mengapa Belimbing Sayur? Kita perlu memahami karakteristik dari buah ini sebagai analogi dalam penamaan tersebut.

Belimbing Sayur atau Belimbing Wuluh adalah jenis buah dalam genus Averrhoa yang tumbuh hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini membutuhkan lingkungan yang lembab namun banyak terkena sinar matahari langsung. Sifatnya sebagai tanaman pekarangan atau peneduh di halaman rumah menjadi analogi yang digunakan dalam sindiran tersebut.

Buah Belimbing Sayur memiliki bentuk lonjong bulat dengan warna hijau kekuningan. Ketika matang, rasanya cukup asam dan kecut, sering digunakan sebagai sirup penyegar, bahan penyedap masakan, atau obat tradisional. Namun, sifatnya yang mudah rontok juga menjadi poin yang ditekankan oleh netizen.


×

Sindiran yang merujuk pada sifat Belimbing Sayur yang asam, kecut, dan mudah rontok ternyata ditujukan kepada Gibran Rakabuming yang telah beberapa kali absen dari acara debat cawapres tanpa alasan yang jelas. Bahkan, muncul spekulasi bahwa Gibran sengaja tidak ingin hadir dalam acara tersebut dan mengutus juru bicara sebagai penggantinya.

Sikap ini langsung memicu reaksi netizen yang menunjuk Gibran sebagai "Belimbing Sayur" yang mudah rontok, yang dalam konteks ini menggambarkan sikap yang mudah menyerah sebelum dihadapkan pada pertanyaan masyarakat.

Fenomena julukan ini menegaskan bahwa dalam dunia politik, sikap dan ketegasan dalam berkomunikasi menjadi hal yang sangat diperhatikan. Ketidakhadiran dalam debat bisa menjadi bahan sindiran yang cukup kreatif dari masyarakat, yang mencerminkan harapan mereka akan transparansi dan keterbukaan dari para calon pemimpin.

Pemberian julukan "Belimbing Sayur" pada Gibran Rakabuming menjadi peringatan bahwa setiap tindakan atau absensi seorang calon pemimpin bisa menjadi sorotan tajam dan mendapat respons dari masyarakat.

Ini bukan sekadar julukan, tapi juga pesan yang mengingatkan bahwa kehadiran dan keterlibatan dalam proses publik menjadi hal yang sangat penting dalam membangun kepercayaan masyarakat.

Sumber:

BERITA TERKAIT