Andy Rompas, Panglima Manguni Makasiouw, Tekankan Persatuan Pasca-Kerusuhan dan Tolak Radikalisme Jelang Natal
Bitung, 14 Desember 2023 – Setelah insiden kerusuhan dengan pendukung Palestina dan tekanan untuk mengibarkan bendera Israel, pemimpin Manguni Makasiouw, Andy Rompas, menyuarakan keberatan terhadap praktik radikalisme. Dengan Natal di cakrawala, ia mengajukan sebuah pesan khusus kepada pemeluk berbagai agama, terutama umat Islam.
Dalam keterangannya, Andy Rompas menyatakan ketidaksetujuannya dengan radikalisme yang bersembunyi dibalik topeng agama dan mengajak semua umat untuk hidup damai, dengan penekanan khusus kepada umat Islam. Ini merupakan tanggapan langsung terhadap kerusuhan yang terjadi di Bitung bulan November lalu.
Ditengah perhatian yang masih tertuju pada mereka, Panglima Manguni Makasiouw menegaskan pemahaman mereka akan pentingnya toleransi dan menolak perlunya pelajaran tambahan. Seperti yang ia ungkapkan di Facebook, "Tak perlu lagi mengajari kami soal toleransi."
Berbicara tentang persaudaraan antar pemeluk agama di Indonesia, Andy Rompas menegaskan bahwa setiap agama, Islam khususnya, adalah bagian dari komunitas besar mereka. "Semua agama di negeri ini, terutama Islam, adalah saudara bagi kami," kata Andy Rompas.
Dia juga secara eksplisit menolak segala bentuk radikalisme yang bersembunyi dibalik dogma keagamaan. "Di tanah leluhur Minahasa, tidak ada tempat bagi sikap radikal, terutama yang berlindung di balik agama," ucapnya dengan tegas.***
Mengakhiri pernyataannya, Andy Rompas menegaskan dedikasinya untuk melindungi warisan leluhur dan mempertahankan filosofi 'Torang Samua Basudara' atau 'Kita Semua Bersaudara'. Ini menjadi prinsip yang dianut oleh Manguni Makasiouw dalam memelihara kerukunan dan kedamaian di tengah keragaman masyarakat.