Kasus Pembunuhan di Kediri hari ini, dibantai Keluarga Guru Agus Komarudin dan Kristina di Dusun Gondanglegi Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar
Kurang dari satu hari, aparat kepolisian berhasil membekuk pelaku kejahatan keji yang diduga menjadi dalang pembunuhan brutal terhadap sekeluarga guru di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pelaku kejahatan tidak akan bisa bersembunyi dari keadilan!
“Alhamdulillah, kurang dari 24 jam pelaku sudah kami amankan di luar kota,” ujar Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan.
Pelaku kini ditahan di Lamongan, namun identitasnya masih dirahasiakan demi kepentingan penyelidikan. Informasi lebih detail akan diumumkan pada konferensi pers mendatang. Satu hal yang jelas, penangkapan ini adalah hasil kerja keras tim gabungan Satreskrim Polres Kediri yang bekerja tanpa mengenal lelah, bahkan hingga dini hari pukul 01.00 WIB.
Tragedi ini menimpa keluarga guru Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan dua anak mereka, CAW (9) serta SPY (8). Agus dan Kristina ditemukan tewas mengenaskan di dapur rumah, sementara CAW tak bernyawa di ruang tengah. SPY, yang masih kritis, segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan intensif.
Motif sementara? Dugaan kuat mengarah pada pencurian. Pelaku diduga mengincar mobil Avanza putih milik keluarga ini yang hingga kini masih hilang. “Setahu saya, cuma mobil yang hilang. Avanza warna putih,” ungkap Karsiman (71), tetangga korban, dengan nada getir.
Penemuan jenazah bermula dari kekhawatiran Supriono, rekan kerja Agus, yang curiga karena ketidakhadiran Agus di sekolah. Agus dan Kristina, yang dikenal sebagai pasangan pendiam, tidak pernah absen tanpa pemberitahuan.
Kondisi rumah mereka yang berada di ujung gang sunyi, dikelilingi pepohonan bambu, membuat peristiwa tragis ini tak segera terungkap. Namun, polisi telah mengerahkan tim khusus untuk menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.
“Ini adalah hasil kerja keras dari anggota kami, mulai dari penyelidikan hingga olah TKP,” tegas AKBP Bimo Ariyanto, menekankan dedikasi Polres Kediri dalam mengungkap kasus ini.
Tragedi memilukan ini menjadi duka mendalam bagi masyarakat Kediri, terutama rekan-rekan kerja dan murid kedua guru tersebut. Namun, peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa keadilan akan terus berjalan, dan siapa pun yang berani melanggar hukum akan menerima ganjarannya.
Bravo untuk Polri yang terus berjuang tanpa kenal lelah demi melindungi rakyat dan menegakkan hukum!