header

Silsilah Keluarga Muhaimin Iskandar: Keturunan Ulama dan Koneksi Gus Dur

Sabtu 19-08-2023 / 19:06 WIB


Silsilah Keluarga Muhaimin Iskandar: Keturunan Ulama dan Koneksi Gus Dur

BURUHTINTA.co.id – Gus Dur dikenal dengan julukan "Bapak Pluralisme Indonesia," Gus Dur memimpin dengan prinsip menghormati dan memperjuangkan hak-hak kelompok-kelompok minoritas dalam masyarakat. Selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden pada periode 1999-2001, dia mengambil kebijakan yang mendukung keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.

Jejak Gus Dur dalam dunia politik dimulai sejak tahun 1980-an. Pada tahun 1984, dia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dalam Muktamar yang diadakan di Situbondo. Peran ini semakin menguatkan keterlibatannya dalam politik. Tidak hanya fokus pada ranah agama, Gus Dur juga mengambil peran politik yang signifikan.


Salah satu poin kritis dalam perjalanan politiknya adalah saat ia berani mengkritik pemerintahan Soeharto yang dianggapnya otoriter. Posisi Gus Dur sebagai seorang ulama memberinya keberanian untuk bersuara dalam memperjuangkan hak asasi dan keadilan bagi rakyat. Keterlibatannya dalam organisasi dan gerakan politik membawa perubahan positif dalam dinamika politik Indonesia.

Jiwa politik yang membakar semangat Gus Dur tak lepas dari garis keturunan berjuangnya. Kakeknya, KH Hasyim Asyari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama dan seorang pejuang kemerdekaan. Ayahnya, KH Wahid Hasyim, adalah mantan Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Agama, serta seorang tokoh nasional yang berperan penting dalam pembentukan negara Indonesia.

Tidak hanya itu, Gus Dur juga berasal dari keturunan KH Bisyri Syansuri, pendiri Pondok Pesantren Denanyar, dan tokoh penting dalam perjalanan politik Indonesia, sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), anggota konstituante, dan Ketua Majelis Syuro partai Persatuan Pembangunan, serta Rais Aam NU.


×

Keturunan yang terhormat ini mewarisi semangat berjuang untuk keadilan, demokrasi, dan pluralisme. Gus Dur telah meninggalkan warisan yang mengilhami generasi-generasi mendatang untuk terus berjuang dalam mendukung keragaman budaya, agama, dan suku sebagai kekayaan bangsa.

Seiring berjalannya waktu, warisan Gus Dur tetap hidup dan relevan dalam memandu arah bangsa menuju masa depan yang lebih terang dan inklusif. Gus Dur tetap hadir dalam pikiran dan hati setiap orang yang percaya pada nilai-nilai persatuan dan keragaman Indonesia.

Silsilah Keluarga Muhaimin Iskandar

Dalam sebuah silsilah keluarga yang penuh dengan sejarah dan nilai-nilai keagamaan, nama Muhaimin Iskandar memancarkan makna yang mendalam. Dilahirkan dari pasangan Muhammad Iskandar dan Muhassonah Iskandar, Muhaimin Iskandar merupakan tokoh yang memiliki latar belakang yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan koneksi penting dalam dunia perpolitikan Indonesia.

Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai anak keempat dari enam bersaudara, telah menjalani perjalanan hidup yang menarik dan bermakna. Salah satu hal yang menonjol adalah hubungannya dengan Abdul Halim Iskandar, yang juga dikenal sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kedekatan ini menunjukkan bahwa keluarga Iskandar memiliki peran penting dalam upaya pengembangan desa dan wilayah terpinggirkan di Indonesia.

Namun, yang lebih menarik lagi adalah koneksi keluarga Muhaimin Iskandar dengan salah satu tokoh agama dan politik terkemuka dalam sejarah Indonesia, yaitu Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Ternyata, Muhaimin Iskandar adalah keponakan dari Gus Dur, yang dikenal sebagai intelektual ulama dan mantan Presiden Indonesia. Kedekatan ini membawa warisan spiritual dan intelektual yang sangat berarti bagi Muhaimin Iskandar.

Sumber keturunan agama Muhaimin Iskandar datang dari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri Syansuri. Beliau memiliki ikatan keluarga dengan KH Hasyim Asy'ari melalui pernikahan putrinya, Nyai Hj Sholihah, dengan KH Abdul Wahid Hasyim. Dari pernikahan ini, lahirlah tokoh ikonik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan toleransi dan pemahaman lintas agama.

Tidak hanya memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan sejarah agama, Muhaimin Iskandar juga membentuk keluarga sendiri bersama Rustini Murtadho. Pernikahan ini telah menghasilkan tiga orang putri yang cantik, yaitu Mega Safira, Rahma Arifa, dan Egalita Azzahra. Dengan demikian, silsilah keluarga Muhaimin Iskandar terus berkembang dengan nilai-nilai agama, keberagaman, dan cinta kasih.

Melalui perjalanan hidupnya yang dipenuhi dengan nilai-nilai agama dan koneksi penting dalam dunia politik Indonesia, Muhaimin Iskandar menjelma menjadi figur yang tidak hanya mewakili sejarah keluarga yang kaya, tetapi juga mempertahankan warisan spiritual yang berharga bagi masyarakat Indonesia.***

TAG: #gus dur
Sumber:

BERITA TERKAIT