header

Profil dan Biodata Ustadz Saifuddin Umar aka Abu Fida: Perjalanan dari Terorisme hingga Menjadi Motivator Anti-Radikalisme

Rabu 11-10-2023 / 20:33 WIB


Profil dan Biodata Ustadz Saifuddin Umar aka Abu Fida: Perjalanan dari Terorisme hingga Menjadi Motivator Anti-Radikalisme

BURUHTINTA.co.id - Perjalanan hidup seseorang sering kali menjadi narasi unik yang penuh perubahan, termasuk di dalamnya adalah kisah perjalanan Ustadz Saifuddin Umar, yang lebih dikenal dengan nama Abu Fida. Abu Fida adalah figur yang memulai perjalanannya di dunia terorisme di Indonesia pada dekade 80-an. Namun, apa yang membuat cerita hidupnya luar biasa adalah transformasinya menjadi seorang motivator anti-radikalisme yang berkomitmen untuk mencegah pemuda Indonesia terjerumus ke dalam jaringan terorisme.

Mengawali Jejak di Dunia Terorisme


Abu Fida memulai perjalanannya dalam dunia terorisme pada tahun 1980-an, ketika ia bergabung dengan organisasi yang memiliki tujuan untuk mendirikan Darul Islam (DI) dan Negara Islam Indonesia (NII). Dalam sebuah webinar berjudul 'A New Normal: Terorisme and Digital Acceleration' yang diselenggarakan oleh IDN Times Jatim pada 13 Mei 2020, Abu Fida menceritakan bahwa ia terlibat dalam DI dan NII pada tahun 1985-1986.

Perjalanan radikalnya tidak berhenti di sana. Pada awal dekade 1990-an, organisasi ini pecah dan membentuk Jamaah Islamiyah (JI). Meskipun pecah, individu yang terlibat dalam jaringan terorisme tetap menjaga hubungan untuk mencapai tujuan bersama - menciptakan negara yang diimpikan oleh kelompok tersebut.

Jejak Pendidikan dan Pengaruh Literasi


×

Jejak pendidikan dan literasi agama memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dan tindakan Abu Fida. Ia mendaftar sebagai santri di Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan ini adalah titik awal bagi dorongan kuatnya untuk memahami ilmu agama. Di sana, ia mulai mendalami karya-karya dari pengarang Muslim terkemuka seperti Abu Al-Maududi, Said Hawwa, dan Hasan. Namun, hasratnya untuk literasi semakin memuncak saat ia memasuki tahun terakhir pendidikan di Pondok Gontor.

Hasil dari literasi dan interaksi ini membawa Abu Fida ke arah yang sejalan dengan pandangan DI dan NII, yang pada gilirannya membentuk pemikiran radikalnya. Pada tahap selanjutnya, ia diberi tugas oleh pimpinan Pondok Gontor untuk berdinas di Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Jawa Tengah, yang diasuh oleh Abu Bakar Ba'asyir. Ini adalah titik di mana ia memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Abu Bakar Ba'asyir secara intens.

Lanjut…..

TAG: #ustadz
Sumber:

BERITA TERKAIT