header

Tragedi Kisah Satu Keluarga Guru SD di Pakis Malang yang Diduga Bunuh Diri

Rabu 13-12-2023 / 15:02 WIB


Tragedi Kisah Satu Keluarga Guru SD di Pakis Malang yang Diduga Bunuh Diri

BURUHTINTA.co.id - Kehebohan dan kesedihan melanda Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari Selasa, 12 Desember 2023. Satu keluarga ditemukan dalam keadaan tragis, meninggalkan banyak tanda tanya dan dugaan yang mengguncang.

Semuanya bermula dari teriakan memohon tolong yang dilontarkan oleh anak sulung keluarga ini. Keesokan paginya, saat anak sulung tersebut bangun terlambat dari biasanya, keadaan rumah yang terasa hening dan janggal membuatnya gelisah. Upaya untuk membuka kamar tidur yang terkunci membawa pada situasi mencekam ini.


"Aku yang masih hidup melanjutkan tidur subuhan kok kesiangan nggak kayak biasanya, menggedor kamar nggak bisa kemudian teriak minta tolong ke tetangga, tetangga kemudian masuk," ungkap pihak Polresta Malang seperti yang dilansir dari YouTube Kompas TV.

Ketika bantuan akhirnya tiba, yang ditemukan adalah ayah keluarga, masih hidup tapi dalam keadaan berdarah di tangannya. Namun, ibu dan anak kedua sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Usaha sigap membawa ketiga korban ke Rumah Sakit, namun, takdir berkata lain. Sang ayah, yang dalam keadaan terluka, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di ruang perawatan.


×

"Kemudian bapaknya sudah dalam kondisi berlumuran darah dari pergelangan tangannya, singkat cerita meninggal di RS dan ditemukan dua mayat ibu dan saudara perempuannya," tambah pihak Polresta Malang.

Polisi segera turun tangan dan melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasilnya, beberapa bukti menunjukkan kemungkinan satu keluarga ini memilih jalan tragis dengan bunuh diri.

Diantara temuan yang mengejutkan adalah adanya gelas yang berisi cairan obat nyamuk beserta bungkusnya. Namun, yang menarik perhatian adalah pesan yang diduga ditulis oleh kepala keluarga, yang dijumpai di cermin kaca rias kamar, yang ditujukan kepada anak sulung, AKE.

Pesan wasiat tersebut meminta anak sulung untuk menghormati dan menaati sang kakek, nenek, om, dan tante. Selain itu, wasiat itu juga mendorong anak sulung untuk lebih giat dalam menuntut ilmu.

Tragedi ini mengejutkan banyak pihak, menimbulkan spekulasi dan pertanyaan yang menggantung. Bagaimana mungkin satu keluarga memilih jalan seperti ini? Apakah ada tekanan atau faktor lain yang mendorong keputusan tragis ini?

Kematian satu keluarga ini meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat sekitar, sementara penyelidikan masih berlangsung untuk mencari kebenaran di balik tragedi yang mengejutkan ini.

Situasi yang begitu menyedihkan ini memberikan pelajaran tentang pentingnya pemahaman lebih dalam terkait masalah kesehatan mental dan kepedulian terhadap kondisi emosional seseorang dalam lingkungan keluarga. Tragedi ini memicu refleksi mendalam tentang bagaimana mengatasi dan membantu orang-orang di sekitar kita yang mungkin mengalami tekanan mental yang berat.

Penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap seluruh fakta yang mengelilingi peristiwa yang tragis ini, sementara masyarakat berdoa agar keluarga yang ditinggalkan mendapat ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.

Sumber:

BERITA TERKAIT