header

Komentar Jusuf Kalla soal Evakuasi Helikopter Kapolda Jambi, Di Lokasi Kecelakaan Kawasan Harimau TNKS butuh 6 Jam untuk sampai

Senin 20-02-2023 / 20:09 WIB


Komentar Jusuf Kalla soal Evakuasi Helikopter Kapolda Jambi, Di Lokasi Kecelakaan Kawasan Harimau TNKS butuh 6 Jam untuk sampai

Luruskan Informasi

Husain Abdullah, juru bicara Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, menjelaskan alasan Kapolda Jambi, Inspektur Jenderal Rusdi Hartono, pergi ke Kabupaten Kerinci. Menurut Husain, Rusdi tidak datang untuk memberikan pengamanan kepada JK, tetapi diundang untuk menghadiri acara peresmian PLTA Kerinci di Jambi.


JK mengundang sejumlah pihak, termasuk Gubernur Jambi Al-Haris dan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Husain menjelaskan bahwa tadinya rombongan akan berangkat bersama dari Jakarta, tetapi belakangan Rusdi memutuskan berangkat sendiri karena ada kegiatan lain, yaitu peresmian kantor SPKT Polres Kerinci.

Menurut Husain, kedatangan Rusdi ke Kerinci sama sekali tidak berkaitan dengan pengamanan JK, karena pengamanan JK dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden Grup D baik di dalam maupun luar negeri, sedangkan hubungan dengan institusi lainnya seperti kepolisian dan TNI hanya bersifat koordinasi. Hal ini disampaikan oleh Husain pada Senin, 20 Februari 2023.

Pendaratan Darurat


×

Didi Satiadi, peneliti Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan dan kondisi La-Nina yang mengandung kelembapan cukup tinggi. "Analisis cuaca sekitar waktu kejadian dari satelit Himawari menunjukkan adanya pertumbuhan awan di sekitar lokasi kejadian di Desa Tamiai," kata Didi dalam pesannya, Senin, 20 Februari 2023.

Ia menunjukkan gambaran kondisi angin dan pertumbuhan awan di sekitar wilayah Jambi pada 19 Februari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, berdasarkan sadewa.brin.go.id. Dia menandai lingkaran merah untuk menunjukkan posisi desa Tamiai. "Terlihat di gambar ada angin kencang yang bertiup dari arah utara atau dari Laut China Selatan ke arah pegunungan Bukit Barisan," jelasnya.

Angin ini dapat mendorong uap air yang kemudian diangkat oleh pegunungan sehingga terjadi proses kondensasi, pertumbuhan awan, dan potensi hujan, terutama di sebelah timur pegunungan Bukit Barisan. Gambar tersebut juga memperlihatkan terjadinya sirkulasi siklon (berputar) di Samudera Hindia yang cenderung menahan angin dari Laut Cina Selatan.

Ia juga menunjukkan gambaran topografi kawasan sekitar lokasi kejadian. “Terlihat lokasi kejadian kemungkinan berada di lembah di kawasan dataran tinggi di antara dua gunung,” jelasnya.***

Sumber:

BERITA TERKAIT