header

Afrika Selatan: Negara yang Memiliki 3 ibukota 1 Kekuasaan

Senin 05-06-2023 / 17:32 WIB


Afrika Selatan: Negara yang Memiliki 3 ibukota 1 Kekuasaan

BURUHTINTA.co.id - Afrika Selatan, sebuah negara yang memiliki keunikan tersendiri dalam sistem pemerintahannya. Bukan hanya memiliki satu ibu kota seperti negara-negara lainnya, Afrika Selatan justru memiliki tiga ibu kota sekaligus, menjadikannya satu-satunya negara di dunia yang memiliki konsep ini.

Peristiwa ini bermula dari Union of South Africa atau Persatuan Afrika Selatan, yang berpengaruh pada pembagian tiga ibu kota berdasarkan basis pemerintahannya, yaitu Administratif, Legislatif, dan Yudikatif.


Ibu kota administratif pertama Afrika Selatan adalah Pretoria, yang terletak di provinsi utara Gauteng. Kota ini terkenal dengan tingkat pendidikan yang baik dan menjadi tempat berdirinya Universitas Pretoria, institut akademik tertua dan terluas di negara ini. Pretoria juga dikenal dengan sebutan "Kota Jacaranda" karena pohon jacaranda yang tumbuh di sana, menghiasi jalan-jalan kota dengan bunga violet yang mekar setiap tahun.

Cape Town menjadi ibu kota legislatif Afrika Selatan. Kota ini terkenal sebagai pusat parlementer negara dan juga dikenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, termasuk Cape Floral Kingdom yang merupakan tempat bagi ribuan tanaman dan bunga yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Cape Town pernah dinobatkan sebagai kota metropolis multikultural terbaik untuk dikunjungi pada tahun 2014 oleh The Daily Telegraph dan The New York Times.

Sementara itu, Bloemfontein menjadi ibu kota yudikatif Afrika Selatan. Kota ini terletak tepat di tengah negara dan memiliki arti "bunga yang mekar di mata air bunga" dalam bahasa Afrikaans. Setiap tahun, Bloemfontein menggelar festival mawar yang menarik perhatian banyak pengunjung.


×

Pemisahan tiga ibu kota ini berkaitan dengan sejarah negara Afrika Selatan yang terjadi sejak zaman kolonial hingga zaman Victoria. Negara ini dibentuk pada tahun 1910 dengan sebutan Persatuan Afrika Selatan. Konflik politik, budaya, dan rasial yang berkepanjangan mempengaruhi penentuan lokasi ibu kota negara.

Akhirnya, untuk memecahkan konflik tersebut, diputuskan untuk menyebar kekuasaan ke tiga kota tersebut. Bloemfontein menjadi ibu kota yudikatif karena letaknya yang strategis di tengah negara. Pretoria menjadi ibu kota administratif karena menjadi tempat kedutaan asing dan departemen pemerintah saat Afrika Selatan belum merdeka. Cape Town dipilih sebagai ibu kota legislatif karena memiliki sejarah panjang sebagai pusat legislatif sejak zaman kolonial.

Meskipun terdapat tiga ibu kota, kekuasaan tetap berada di tangan seorang kepala negara, yaitu Presiden. Afrika Selatan pernah mengalami masa-masa sulit dengan kebijakan pemisahan rasial, segregasi, dan diskriminasi yang berlangsung dari pra-1948 hingga 1991. Namun, negara ini telah tumbuh dan berkembang sejak saat itu.

Afrika Selatan dengan konsep "Tiga Kota, Satu Kekuasaan" menjadi sebuah fenomena yang menarik dan menjadi bagian dari sejarah dan keunikan negara ini.***

TAG: #dunia
Sumber:

BERITA TERKAIT

Profil Rasmus Paludan pemimpin partai Stram Kurs, pembakaran alquran di swedia

Selasa / 24-01-2023,20:51 WIB

Aksi di depan kedutaan Turki di Stockholm

Profil Rasmus Paludan pemimpin partai Stram Kurs, pembakaran alquran di swedia