header

Gempa Sulawesi Tengah Berkekuatan 6,3 SR, Benarkah Berpotensi Tsunami?

Senin 11-09-2023 / 02:39 WIB


Gempa Sulawesi Tengah Berkekuatan 6,3 SR, Benarkah Berpotensi Tsunami?

BURUHTINTA.co.id - Pada tanggal 14 Juli 2021, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi dengan kekuatan 6,3 skala Richter. Gempa ini terjadi pada pukul 14.28 WIB dan mengguncang beberapa wilayah di Sulawesi Tengah, seperti Sigi, Donggala, dan Palu. Kekhawatiran masyarakat pun muncul terkait adanya potensi tsunami akibat dari gempa ini. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang gempa Sulawesi Tengah dan juga potensi tsunami yang mungkin terjadi.

Gempa Sulawesi Tengah terjadi pada tanggal 14 Juli 2021 dengan pusat gempa yang terletak di darat, sekitar 46 km tenggara Kabupaten Donggala. Gempa tersebut memiliki kedalaman sekitar 10 km. Tidak hanya Sulawesi Tengah, gempa ini juga dirasakan di daerah-daerah sekitar seperti Palu, Morowali, dan Poso. Berbagai dampak yang dirasakan masyarakat setempat seperti getaran dan goyangan yang terasa kuat hingga merusak beberapa bangunan.


Penyebab gempa Sulawesi Tengah sendiri diketahui berasal dari aktivitas Sesar Palu Koro. Aktivitas tersebut memang sering terjadi di wilayah Sulawesi Tengah. Sesar Palu Koro terletak di zona subduksi di mana lempeng Indo-Australia dan Eurasia bertemu di bawah Pulau Sulawesi. Kegiatan ini diakibatkan oleh terjadinya pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi.

Untuk potensi tsunami, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Faktor yang mempengaruhi terjadinya tsunami meliputi faktor besar kecilnya gempa, jenis fondasi bawah laut di dasar laut, kedalaman gempa dan cepat lambatnya penyebaran gelombang tsunami. Meski begitu, BMKG tetap menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi bencana gempa.

BMKG juga memberikan beberapa tips bagi masyarakat dalam mempersiapkan diri menghadapi gempa. Beberapa di antaranya adalah selalu memiliki persediaan makanan, minuman, dan perlengkapan medis, menempatkan barang-barang penting di tempat yang mudah dijangkau (seperti di dekat pintu), mempersiapkan alat pemadam kebakaran, dan tetap mengikuti informasi terbaru dari BMKG tentang perkembangan situasi gempa.


×

Dalam respons masyarakat dan pemerintah, sudah banyak terlihat upaya untuk membantu korban dan mitigasi pasca bencana. Warga yang terkena dampak gempa telah dibagikan tenda pengungsian, selimut, dan bantuan logistik lainnya. Pemerintah pun telah mengirim bantuan alat berat ke daerah terdampak untuk membantu proses pencarian korban dan membersihkan reruntuhan bangunan. Disamping itu, mitigasi dilakukan dengan memasang tanggul dan pembangunan rumah-rumah tahan gempa.

Kekuatan teknologi BMKG dalam mendeteksi gempa sudah tidak diragukan lagi. BMKG memiliki sejumlah alat dan teknologi canggih seperti sensor, seismograf, dan GPS yang digunakan untuk mendeteksi gempa secara dini. Kemajuan teknologi juga memudahkan BMKG untuk memberikan informasi tentang gempa kepada masyarakat. Informasi tersebut bisa diakses melalui platform media sosial maupun website BMKG.

Dalam tulisan ini, kita telah membahas gempa Sulawesi Tengah dan potensi tsunami yang mungkin terjadi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya tsunami, namun BMKG sudah memberikan kepastian bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, BMKG menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan siap menghadapi bencana gempa. Pemerintah dan masyarakat sudah melakukan berbagai upaya dalam membantu korban dan mitigasi pasca bencana. Kita juga melihat perkembangan teknologi yang semakin memudahkan BMKG dalam mendeteksi gempa dan memberikan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, kita diharapkan dapat selalu waspada dan tetap mempersiapkan diri menghadapi bencana gempa dalam kehidupan sehari-hari.***

TAG: #gempa
Sumber:

BERITA TERKAIT