header

Munculnya Nama Imam Besar Masjid Istiqlal sebagai Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo Mengubah Peta Konstelasi di Pilpres 2024

Kamis 18-05-2023 / 19:39 WIB


Munculnya Nama Imam Besar Masjid Istiqlal sebagai Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo Mengubah Peta Konstelasi di Pilpres 2024

BURUHTINTA.co.id - Ahli politik dari Universitas Bengkulu, Panji Suminar, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan penting mengenai dampak potensial munculnya Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, sebagai calon wakil presiden potensial bersama Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Menurut Panji, perkembangan ini berpotensi mengubah lanskap politik, tidak hanya bagi kandidat Ganjar tetapi juga bagi pasangan-pasangan presiden lainnya seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Panji menyatakan keyakinannya bahwa keikutsertaan Nasaruddin Umar mewakili kepentingan komunitas Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, hal ini akan mempengaruhi rencana pasangan Prabowo-Muhaimin Iskandar yang didukung oleh Koalisi Indonesia Raya. Panji berpendapat bahwa Muhaimin, yang juga dianggap mewakili NU, akan mengalami kerugian jika Prabowo memilih tetap berpasangan dengannya karena munculnya nama Nasaruddin Umar.


Untuk menghindari konfrontasi langsung dengan pasangan Ganjar-Nasaruddin, Panji menyarankan agar Prabowo mencari kandidat lain yang tidak mewakili kepentingan NU. Panji menekankan bahwa daya tarik Nasaruddin kepada pemilih melebihi Muhaimin karena Nasaruddin, sebagai mantan Menteri Agama, tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Menurut Panji, status Nasaruddin sebagai tokoh agama terkemuka menjadikannya mewakili suara kultural NU secara murni.

Sebaliknya, kekuatan Muhaimin Iskandar terletak pada ikatan strukturalnya dengan NU yang berasal dari posisinya sebagai pemimpin partai politik. Panji menekankan bahwa dalam NU, tokoh-tokoh kultural memiliki pengaruh yang lebih besar daripada tokoh-tokoh struktural. Jika Ganjar berpasangan dengan Nasaruddin, hal ini akan mencerminkan model yang terjadi selama kepresidenan Joko Widodo, di mana ia berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan Nasaruddin Umar sebagai calon wakil presiden potensial untuk Ganjar Pranowo. PPP, bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), secara resmi telah mendukung Ganjar sebagai kandidat presiden mereka.


×

"Kyai Nasaruddin Umar termasuk di antara tokoh nasional yang sedang dipertimbangkan sebagai pasangan Mas Ganjar," demikian pernyataan Rommy dalam keterangan pers pada tanggal 16 Mei 2023. Hari ini, Ganjar dijadwalkan bertemu dengan masyarakat di Manado, Sulawesi Utara, sebagai bagian dari pertemuan pasca-Ramadan. Rommy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat persatuan***

Sumber:

BERITA TERKAIT